Shalat ghaib
Pada dasarnya shalat ghaib tidak banyak berbeda dengan shalat
jenazah biasa, namun demikian ada beberapa poin yang perlu digaris bawahi pada
shalat ghaib, misalnya niat yang harus menyebut nama dan bin mayat, demikian
lagi antara mayat dan yang menshalat kan tidak boleh berada dalam satu daerah
yang sama dan lain-lain, insya Allah akan disebutkan dibawah ini.
Karena telah dikatakan diatas bahwa shalat ghaib tidak banyak
berbeda dengan shalat jenazah, maka sudah dapat dipahami bahwa, rukun-rukun
yang ada pada shalat ghaib sama dengan rukun-rukun shalat jenazah,
sedangkanketerangan tentang shalat jenazah telah diulas secara panjang lebar
didalam artikel sebelum nya.
Dalam pelaksanaan shalat ghaib, poin penting yang harus
diperhatikan bisa di golongkan menjadi
dua bagian :
- Niat shalat ghaib
Berikut beberapa contoh lafaz niat shalat ghaib :
-
Satu mayat laki-laki
اُصَلِّيْ عَلَى الْمَيِّتِ اْلغَائِبِ
......... بن .......... اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضًا ( مَأْمُوْمًا / اِمَامًا
) للهِ تَعَالَى
"Aku niat shalat gaib atas mayat ....... bin ......... empat kali takbir fardu (
menjadi makmum/imam) karena Allah Ta`ala".
-
Satu mayat perempuan
اُصَلِّيْ عَلَى الْمَيِّتَةِ اْلغَائِبَةِ
......... بِنْتِ .......... اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضًا ( مَأْمُوْمًا / اِمَامًا
) للهِ تَعَالَى
"Aku niat shalat gaib atas mayat
....... binti ......... empat kali
takbir fardu ( menjadi makmum/imam) karena Allah Ta`ala".
-
Untuk mayat yang tidak diketahui
identitasnya
اُصَلِّيْ عَلَى مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ اْلاِمَامُ
اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضًا مَأْمُوْمًا
للهِ تَعَالَى
"Aku niat shalat gaib atas mayat yang
dishalati imam empat kali takbir fardu menjadi makmum karena Allah
Ta`ala".
-
Dan jika shalat ghaib dijadikan
amalan tiap hari, maka niatnya sbb :
اُصَلِّيْ عَلَى مَنْ مَاتَ اْليَوْمَ فِيْ اَقْطَارِ
اْلاَرْضِ مِمَّنْ تَصِحُّ الصَّلاَةُ عَلَيْهِ اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضًا (
مَأْمُوْمًا / اِمْامًا ) للهِ تَعَالَى
"Aku niat shalat gaib atas orang yang
meninggal pada hari ini, daripada orang yang sah dishalati, empat kali takbir
fardu ( menjadi makmum/imam) karena Allah Ta`ala".
- Syarat sah shalat ghaib
-
Mayat yang dishalati berada didaerah
lain (tidak berada didaerah yang sama dengan yang menshalati)
-
Yakin bahwa jenazah yang akan
dishalati sudah dimandikan/ditayammumkan
-
Mayat tersebut bukan orang yang
gugur dalam keadaan syahid.
-
Waktu menshalatkan disertakan nama
dan bin mayat didalam niatnya.
Berikut rincian pelaksanaan shalat ghaib :
1.
Dalam keadaan suci (dari hadas kecil
& besar serta najis) baik badan, pakaian ataupun tempat shalat.
2.
Berdiri tegak (bagi yang mampu) dan
menghadap kiblat.
3.
Mengucapkan lafaz niat sebagaimana
diatas.
4.
Mengangkat kedua tangan seraya
mengucap takbiratul ihram (ini dihitung takbir pertama), disaat bersamaan didalam hati
berniat sesuai lafaz niatnya.
5.
Setelah takbiratul ihram kemudian
langsung membaca surah Al-Fatihah.
6.
Berikutnya takbir yang kedua,
diteruskan dengan membaca :
اَللّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ
عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى اْلعَالَمِيْنَ
اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ
7.
Dilanjutkan dengan takbir yang
ketiga, setelah takbir membaca doa :
اَللّهُمَّ
اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ (هَا) وَعَافِهِ (هَا) وَاعْفُ عَنْهُ (هَا) وَاَكْرِمْ
نُزُلَهُ (هَا) وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ (هَا) وَاغْسِلْهُ (هَا) بِالْمَاءِ
وَالثَّلْجِ وَاْلبَرْدِ وَنَقِّهِ (هَا) مِنَ اْلخَطَايَا كَمَا يُنَقِّى
الثَّوْبَ اْلاَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ (هَا) دَارًا خَيْرًا مِنْ
دَارِهِ (هَا) وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ (هَا) وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ
زَوْجِهِ (هَا) وَاَدْخِلْهُ (هَا) اْلجَنَّةَ وَاَعِدْهُ (هَا) مِنْ عَذَابِ
اْلقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَعَذَابِ النَّارِ.
Kalau mayatnya permpuan maka dhamir ( هُ
(
diganti
dengan ( هَا ) .
8.
Kemudian takbir yang keempat,
diteruskan dengan membaca doa :
اَللّهُمَّ
لاَ تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ (هَا) وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ (هَا) وَاغْفِرْ لَنَا
وَلَهُ (هَا) وَِلاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلاِيْمَانِ وَلاَ
تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ
رَحِيْمٌ )
9.
Ditutup dengan mengucap salam :
اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
10. Setelah
itu berdoa.
Demikanlah
tata cara shalat ghaib, semoga bermanfaat…
Baca juga :
Baca juga :