Kamis, 26 Mei 2016

Khutbah jumat Tema : Tafakkur menambah taqwa

Tema : Tafakkur menambah taqwa dan mahabbah


الحمد لله بذكره تطمئن القلوب¸ اشهد ان لا اله الا الله الخالق المعبود
واشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله الصادق الموعود
اللهم صل وسلم علي سيدنا محمد وعلي اله وصحبه ذوى الكرام والجود
اما بعد: فيا ايها المسلمون ..... اوصيكم ونفسي بتقوى الله ¸فقد فاز المتقون .
معاشر المسلمين رحمكم الله
  Allah swt yang maha besar dan maha agung, dengan kekuasaan dan kehendak-Nya telah menciptakan alam semesta lengkap dengan segala yang diperlukan.

   Dengan mentafakkurkan/memikirkan penciptaan alam semesta kita dapat melihat bukti maha kuasa dan maha luasnya ilmu Allah swt, dan ia menciptakan semua itu tidaklah sia-sia, oleh sebab itu selaku hamba-Nya, tidak dibenarkan kita menyia-nyiakan nya, hendaklah kita memanfaatkan sebaik-baiknya, yakni untuk kepentingan dan kemaslahatan hidup bersama, dan juga menjadi jembatan kita untuk menambah bekal menyongsong hari akhirat kelak.
  Dengan bertafakkur atau memikirkan akan ciptaan-ciptaan Allah, juga dapat memberikan kesan yang kuat didalam hati serta menambah keyakinan dan keimana kita, firman Allah swt :  

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ َلآيَاتٍ لأُولِي اْلأَلْبَابِ .
Artinya: “bahwasanya pada penciptaan langit dan bumi dan pertukaran malam dan siang sesungguhnya menjadi tanda-tanda kebesaran Alloh bagi orang-orang yang berakal”.

Bahkan bertafakkur termasuk salah satu ibadah yang besar pahalanya disisi Allah, sebagaimana sabda Rasulullah saw :
تفكر ساعة خير من عبادة سنة   
Artinya: “bertafakkur sesaat pahalanya lebih baik daripada setahun beribadah sunnat”.

  Hadist tersebut menggambarkan bahwa begitu besar pahala yang didapat orang yang mau bertafakkur, karna tafakkur adalah ibadah bathin yang kecil kemungkinannya dihinggapi Riya (mengharap pandangan mkhluk) dan sum`ah (ingin didengar makhluk) yang dapat merusak amal ibadah.
  Menurut Al-Imam Abu Al-Laits As-Samarqandi : “barangsiapa ingin mendapatkan padhilat/keutamaan bertafakkur hendaklah ia memikirkan pada yang lima perkara berikut ini “:
Pertama: memikirkan maha kuasanya Alloh yang telah menciptakan alam semesta ini, supaya bertambah keyakinan dan ma'rifat kepadaNya.
 Yang kedua: memikirkan semua nikmat lahir dan bathin yang telah diberikan-Nya kepada kita, agar bertambah mahabbah/kecintaan kita kepada-Nya.
Yang ketiga: memikirkan betapa besarnya balasan Allah berupa sorga untuk orang-orang yang taat, agar bertambah kuat ketaatan kita kepada-Nya.
 Yang keempat: memikirkan siksa Allah dan neraka yang disediakan untuk orang-orang yang berbuat maksiat, agar kita bertambah takut melanggar larangan-larangan-Nya.
Yang kelima: memikirkan semua kebaikan Allah yang telah menutupi keaiban kita dan tidak langsung menyiksa kita disaat kita berbuat maksiat kepada-Nya, bahkan memberi kita taufiq hidayah agar kita bertaubat, memikirkan semua ini akan menambah rasa malu kita untuk berbuat maksiat kepadaNya.
 Adapun memikirkan selain dari yang lima macam ini maka tidak akan mendapatkan keutamaan-keutamaan tersebut.
  Dan kata para Hukama (ahli hikmah)  “janganlah kita memikirkan yang tiga macam” :
Pertama: memikirkan kemiskinan dan kefakiran diri, karena itu akan menyebabkan kesedihan dan menambah sipat tamak.
Kedua: memikirkan kezaliman orang kepada kita, itu akan menyebabkan keras hati dan menambah kebencian serta sipat dengki.
Ketiga: Berpikir bahwa kita akan lama hidup didunia, itu akan menyebabkan kita menyia-nyiakan waktu dan menunda beramal saleh.
 Akhirnya semoga kita selalu mendapat taufiq dan hidayah dari Allah swt, sehingga kita dapat menggunakan akal pikiran yang merupakan karunia terbesar dari-Nya kepada kita, untuk mentafakkurkan semua bukti-bukti nyata dari tanda-tanda kebesaran-Nya dialam semesta ini.
Dan semoga kita dapat meraih kebahagiaan yang hakiki, baik didunia pana ini dan sampai diakhirat kelak, Amin... Allahumma amin.
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله سيدنا محمد بن عبد الله وعلى اله وصحبه ومن والاه ¸ اوصيكم ونفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون. فاذا قرئ القران فاستمعوا له وانصتوا لعلكم ترحمون ¸
 اعوذ بالله من الشيطان الرجيم ¸ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
بارك الله لى ولكم فى القران العظيم ¸ ونفعني واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم ¸ وتقبل منى ومنكم تلاوته انه هو السميع العليم ¸ اقول قولي هذا واستغفر الله العظيم لى ولكم ولوالدينا ولمشائخنا ولسائر المسلمين والمسلمات فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم .

Khutbah jumat tema : Puasa Ramadhan

Tema : Puasa Ramadhan


الحمد لله الذى أَنْعَمَ عَلَينا بِنِعْمَةِ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَكُتِبَ عَلَينا الصِّيَامُ،
 أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى دَارِ السَّلاَمِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ علَى سَيِّدِنَا مُحَمّدِ وعَلى آلِهِ وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ.
 أمَّا بعْدُ, فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ وَتَرْكِ الأَثَامِ تَدْخُلُوا جَنَّةَ ربِّكم بِسلامٍ
معاشر المسلمين رحمكم الله
  Rukun Islam ada lima perkara. Bila diperhatikan dengan seksama kelima rukun Islam tersebut, apabila syahadat harus diucapkan, shalat harus dikerjakan, zakat harus ditunaikan, haji harus dilaksanakan, maka  puasa harus menahan diri dari segala hal yang membatalkannya. Inilah keistimewaan ibadah puasa dibandingkan dengan ibadah lainnya, sesungguhnya ibadah dalam konteks pencegahan jauh lebih berat dibandingkan dengan ibadah yang bersifat melaksanakan.
  Didalam kitab Minhajul Abidin, Imam Ghazali mengatakan bahwa:
Ada dua sisi dalam ibadah, Pertama sisi pelaksanaan, dan kedua sisi larangan, Sisi pelaksanaan adalah melaksanakan berbagai perintah Allah inilah makna taat. Sedangkan sisi larangan  adalah mencegah berbuat maksiat dan keburukan inilah arti taqwa. Sisi larangan ini jauh lebih mulia, lebih utama, lebih baik dibandingkan dengan sisi pelaksanaan.
  Oleh karena itu Puasa sebagai bentuk ibadah yang mengandung sisi larangan memiliki kemuliaan dan keistimewaan dibandingkan dengan ibadah lain. Karena ibadah puasa didominasi dengan berbagai larangan. Larangan makan, minum, nafsu syahwat dan lain sebagainya yang intinya adalah untuk melatih diri mengendalikan hawa nafsu, memang berat latihan ini, akan tetapi jika berhasil, Allah swt telah menjanjikan pahala yang tak terhingga besarnya.

معاشر المسلمين رحمكم الله
  Jika demikian puasa kita, maka benar apa yang dinyatakan al-Qur’an bahwa tujuan puasa untuk menjadikan seorang hamba yang bertaqwa:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai sekalian orang yang beriman! Diwajibkanlah puasa atas kamu semua sebagaimana yang diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu, supaya kamu menjadi orang yang bertaqwa”

  Barang siapa yang ingin bertaqwa kepada Allah swt, maka ia harus merasa takut akan neraka dan ancaman siksa-Nya, dan secara otomatis ia akan menjauhi hal-hal yang dapat menyebabkannya masuk kedalam neraka. 

  Akan tetapi anehnya banyak orang yang takut dengan neraka dan berbagai siksanya, tetapi ia malah semakin mendekatinya. Dengan melakukan berbagai laku maksiat dan dosa. Dan itu semua dilakukannya dengan penuh kesadaran. semoga kita semua tidak termasuk golongan yang demikian itu. 
Oleh karena itu marilah kita bersama-sama memaknai ketaqwaan di bulan Ramadhan ini dengan melatih diri mengendalikan nafsu. Semoga Allah memberikan Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua.. Amin.. Allahumma amin..

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله سيدنا محمد بن عبد الله وعلى اله وصحبه ومن والاه ¸اوصيكم ونفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون.وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ، اعوذ بالله من الشيطان الرجيم،
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ.
بارك الله لى ولكم فى القران العظيم ¸ ونفعني واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم ¸ وتقبل منى ومنكم تلاوته انه هو السميع العليم¸ اقول قولي هذا واستغفر الله العظيم لى ولكم ولوالدينا ولمشائخنا ولسائر المسلمين والمسلمات فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم
 :Baca juga